Kamis, 13 November 2008

Article "Guru Sejati"

"Orang Brengsek Guru Sejati"

oleh Gede Prama

Entah apa dan di mana menariknya, Bank Indonesia amat senang mengundang saya untuk menyampaikan presentasi dengan judul Dealing With Difficult People. Yang jelas, ada ratusan staf bank sentral ini yang demikiantertarik dan tekunnya mendengar ocehan saya. Motifnya, apa lagi kalau bukan dengan niat untuk sesegera mungkin jauh dan bebas darimanusia-manusia sulit seperti keras kepala, suka menghina, menang sendiri,tidak mau kerja sama dll.
Di awal presentasi, hampir semua orang bernafsu sekali untuk membuatmanusia sulit jadi baik. Dalam satu hal jelas, mereka yang datang menemuisaya menganggap dirinya bukan manusia sulit, dan orang lain di luar sanasebagian adalah manusia sulit.
Namun, begitu mereka saya minta berdiskusi di antara mereka sendiri untukmemecahkan persoalan kontroversial, tidak sedikit yang memamerkanperilaku-perilaku manusia sulit. Bila saya tunjukkan perilaku mereka ;seperti keras kepala, menang sendiri, dll dan kemudian saya tanya apakahitu termasuk perilaku manusia sulit, sebagian dari mereka hanya tersenyumkecut.Bertolak dari sinilah, maka sering saya menganjurkan untuk membersihkankaca mata terlebih dahulu, sebelum melihat orang lain. Dalam banyak kasus,karena kita tidak sadar dengan kotornya kaca mata maka orangpun kelihatankotor. Dengan kata lain, sebelum menyebut orang lain sulit, yakinlah kalaubukan Anda sendiri yang sulit. Karena Anda amat keras kepala, maka orangberbeda pendapat sedikitpun jadi sulit. Karena Anda amat mudahtersinggung, maka orang yang tersenyum sedikit saja sudah membuat Andajadi kesal.
Nah, pembicaraan mengenai manusia sulit hanya boleh dibicarakan dalamkeadaan kaca mata bersih dan bening. Setelah itu, saya ingin mengajak Andamasuk ke dalam sebuah pemahaman tentang manusia sulit. Dengan meyakinibahwa setiap orang yang kita temui dalam hidup adalah guru kehidupan, maka guru terbaik kita sebenarnya adalah manusia-manusia super sulit. Terutama karena beberapa alasan.
Pertama, manusia super sulit sedang mengajari kita dengan menunjukkanbetapa menjengkelkannya mereka. Bayangkan, ketika orang-orang ramaimenyatukan pendapat, ia mau menang sendiri. Tatkala orang belajar melihatdari segi positif, ia malah mencaci dan menghina orang lain. Semakinsering kita bertemu orang-orang seperti ini, sebenarnya kita sedangsemakin diingatkan untuk tidak berperilaku sejelek dan sebrengsek itu.Saya berterimakasih sekali ke puteri Ibu kost saya yang amat kasar dansuka menghina dulu. Sebab, dari sana saya pernah berjanji untuk tidakmengizinkan putera-puteri saya sekasar dia kelak. Sekarang, bayangantentang anak kecil yang kasar dan suka menghina, menjadi inspirasi yangamat membantu pendidikan anak-anak di rumah. Sebab, saya pernah merasakan sendiri betapa sakit hati dan tidak enaknya dihina anak kecil.Kedua, manusia super sulit adalah sparring partner dalam membuat kita jadiorang sabar. Sebagaimana sering saya ceritakan, badan dan jiwa ini sepertikaret. Pertama ditarik melawan, namun begitu sering ditarik maka ia akanlonggar juga. Dengan demikian, semakin sering kita dibuat panas kepala,mengurut-urut dada, atau menarik nafas panjang oleh manusia super sulit,itu berarti kita sedang menarik karet ini (baca : tubuh dan jiwa ini)menjadi lebih longgar (sabar). Saya pernah mengajar sekumpulan anak-anakmuda yang tidak saja amat pintar, namun juga amat rajin mengkritik. Setiapdi depan kelas saya diuji, dimaki bahkan kadang dihujat. Awalnya memangmembuat tubuh ini susah tidur. Tetapi lama kelamaan, tubuh ini jadi kebal.Seorang anggota keluarga yang mengenal latar belakang masa kecil saya,pernah heran dengan cara saya menangani hujatan-hujatan orang lain. Dangurunya ya itu tadi, manusia-manusia pintar tukang hujat di atas.Ketiga, manusia super sulit sering mendidik kita jadi pemimpin jempolan.Semakin sering dan semakin banyak kita memimpin dan dipimpin manusiasulit, ia akan menjadi Universitas Kesulitan yang mengagumkan dayakontribusinya. Saya tidak mengecilkan peran sekolah bisnis, tetapipengalaman memimpin dan dipimpin oleh manusia sulit, sudah terbuktimembuat banyak sekali orang menjadi pemimpin jempolan. Rekan saya menjadi jauh lebih asertif setelah dipimpin lama oleh purnawirawan jendral yang amat keras dan diktator.
Keempat, disadari maupun tidak manusia sulit sedang memproduksi kitamenjadi orang dewasa. Lihat saja, berhadapan dengan tukang hina tentu sajakita memaksa diri untuk tidak menghina balik. Bertemu dengan orang yangberhobi menjelekkan orang lain tentu membuat kita berefleksi, betapa tidakenaknya dihina orang lain.
Kelima, dengan sedikit rasa dendam yang positif manusia super sulitsebenarnya sedang membuat kita jadi hebat. Di masa kecil, saya termasukorang yang dibesarkan oleh penghina-penghina saya. Sebab, hinaan merekamembuat saya lari kencang dalam belajar dan berusaha. Dan kemudian, kalau ada kesempatan saya bantu orang-orang yang menghina tadi. Dan betapa besar dan hebatnya diri ini rasanya, kalau berhasil membantu orang yang tadinya menghina kita.
Terakhir dan yang paling penting, manusia super sulit sebenarnyamenunjukkan jalan ke surga, serta mendoakan kita masuk surga. Pasalnya,kalau kita berhasil membalas hinaan dengan senyuman, batu dengan bunga,bau busuk dengan bau harum, bukankah kemungkinan masuk surga menjadi lebih tinggi?
Sumber: Orang Brengsek Guru Sejati oleh Gede Prama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar